Hai hai Engineer, Berikut ini langkah-langkah desain analisa batang tarik pada elemen struktur baja :
Pada saat kuliah pastinya teman-teman sudah mendapatkan penjelasan materi struktur baja batang tarik, karena begitu kompleksnya penjelasan yang diberikan sampai-sampai sulit untuk mendesain batang tarik pada tulisan kali ini saya akan berbagi langkah-langkah Desain Elemen Batang Tarik, sbb :
Proses Perencanaan Elemen Baja Batang Tarik.
Langkah 1 : Hitung Kuat Leleh Penampang Elemen Tarik.
(SNI 1729:2020 Hal 27, Pasal D2. Kekuatan Tarik)
Keterangan :
= Faktor reduksi kuat leleh dengan nilai 0,9
Pn = Kuat tarik desain pada penampang tarik (N)
= Tegangan leleh material baja yang digunakan (MPa) = Luasan utuh penampang (gross) diperoleh dari tabel baja (mm2)
Langkah 2 : Hitung Kuat Putus (Faktur) Pada Sambungan Elemen Tarik.
(SNI 1729:2020 Hal 27, Pasal D2. Kekuatan Tarik)
Keterangan :
= Kuat Putus desain pada penampang tarik (N)
= Luasan efektif penampang karena adanya reduksi lubang baut (mm2)
berikut ini langkah untuk mendapatkan nilai-nilai dari persamaan diatas, sbb :
A. Menghitung luasan efektif penampang (Ae).
(SNI 1729:2020 Hal 28, Pasal D3. Luas Netto Efektif)
Keterangan :
= Luasan netto (bersih) penampang tarik. (mm2)
U = Faktor reduksi akibat shear lag.
A.1.1. Luasan efektif lubang segaris.
A.1.2. Luasan efektif lubang tak segaris.
Keterangan :
= Luas penampang bruto (kotor), (mm2)
= Jumlah buah lubang baut.
= Diameter baut + spasi lubang baut biasanya digunakan 2 mm.
= tebal pelat batang tarik.
= Jumlah zik-zak (tidak segaris).
= Jarak horizontal antar baut.
= Jarat vertikal antar baut.
= Tebal pelat batang tarik.
A.2. Mendapatkan nilai Faktor Reduksi Akibat Shear Lag (U), sbb :
Selain menggunakan rumus diatas, ketenttuan berikut ini dapat juga digunakan untuk menentukan nilai koefisien reduksi shear lag (U). pada sambungan baut
1. Untuk penampang H, WF, atau T:
a. Dengan rasio b/h > 2/3 dengan sambungan pada pelat sayap dan jumlah baut dalam arah gaya >= 3 buah perbaris maka U = 0,9.
b. Dengan rasio b/h < 2/3 dengan sambungan pada pelat sayap dan jumlah baut dalam
arah gaya >= 3 buah perbaris maka U = 0,85.
c. Dengan sambungan pada pelat badan dan jumlah baut dalam arah gaya >= 4 buah
perbaris, U = 0,70.
2. Untuk penampang L tunggal atau ganda.
a. Dengan jumlah baut dalam arah gaya >= 4 buah perbaris, U = 0,80.
b. Dengan jumlah baut dalam arah gaya 3 buah perbaris, U = 0,60.
Langkah 3. Menghitung Keruntuhan Blok Geser.
Menghitung Anv dan Ant :
Menentukan Ubs menggunakan peraturan America
a. Untuk Tension stress seragam, Ubs = 1
b. Untuk Tension stress tidak seragam, Ubs = 0,5
Langkah 4. Menghitung Kelangsingan Elemen Tarik.
(SNI 1729:2020 Hal 27, Pasal D1. Batasan Kelangsingan)
Keterangan :
Jari-jari girasi atau jari-jari kelembaman penampang tarik (mm)
Langkah 5. Lakukan Kontrol dari Langkah 1 sampai Langkah 4.
a. Kontrol Kuat Leleh Penampang Elemen Tarik.
b. Kontrol Kuat Putus (Faktur) Pada Sambungan Elemen Tarik.
c. Kontrol Keruntuhan Blok Geser.
d. Kelangsingan Elemen Tarik.
Langkah 6. Kesimpulan.
Dari perhitungan yang dilakukan jika salah satu persyaratan tidak terpenuhi, maka perhitungan harus diulang hingga semua persyaratan terpenuhi.
Tulisan selanjutnya akan diberikan contoh soal